Febri Blog's » demi ayah sehat,rela donorkan hatinya
foxtermons

demi ayah sehat,rela donorkan hatinya

Usianya baru
18 tahun ketika ia memohon-
mohon ke orangtuanya agar
diperbolehkan mendonorkan
hatinya untuk sang ayah. "Bagi
saya yang penting ayah bisa
sembuh dan sehat lagi karena
adik-adik saya banyak," ucap Nissa
Azzahra.

Sebagai anak tertua dari 5
bersaudara, Nissa mengaku sedih
melihat ayahnya yang sering
keluar masuk rumah sakit,
sementara adik-adiknya yang
masih kecil masih butuh perhatian
ayahnya.

Hal inilah yang mendorong Nissa
Azzahra untuk berani mengajukan
diri sebagai pendonor hati bagi
ayahnya.
"Awalnya ada dua pendonor yaitu
adik dari ayah dan adik dari umi
(ibu), tapi tenyata yang satu tidak
bisa menjadi pendonor sedangkan
yang adik umi tidak diperbolehkan
oleh keluarga,

Karena tidak ada donor yang
cocok dengan ayahnya, maka
Nissa pun berpikir kenapa tidak
dirinya saja yang menjadi
pendonor karena ia memiliki
golongan darah yang sama
dengan ayahnya. Tapi niat Nissa ini
tidak berjalan mulus, orangtuanya
tidak memperbolehkan ia untuk
menjadi pendonor.

"Saya sedih lihat ayah keluar
masuk rumah sakit, jarang ada di
rumah dan bahkan pernah lebaran
di rumah sakit. Saya cari tahu
gimana caranya agar ayah sehat
dan ternyata ini jalan yang harus
saya tempuh, jadi saya pasrah
saja," ungkapnya.

"Saya berusaha terus memohon-
mohon pada orangtua agar
diperbolehkan, sampai akhirnya
orangtua menyetujui dan saya
coba menjalani tes. Ternyata
hasilnya lolos," ujar Nissa.

Gadis yang akrab disapa Ica ini
menuturkan ia harus menjalani
serangkaian tes sebelum akhirnya
dinyatakan lolos, seperti tes
laboratorium, MRI, CT Scan, USG
hingga melakukan biopsi untuk
mengambil sedikit jaringan
hatinya.

Serangkaian tes yang dijalani Nissa
ini pun berbuah manis karena
akhirnya tim dokter menyatakan
hasilnya cocok dan ia pun bisa
menjadi pendonor untuk ayahnya.
Tahap selanjutnya yang harus
dilalui Nissa adalah menaikkan
berat badannya. Saat itu berat
badannya hanya 40-an kg
sedangkan untuk operasi
dibutuhkan berat badan minimal
51-52 kg. Nissa pun diberi asupan
gizi untuk menaikkan berat
badannya dan ia hanya mampu
mencapai 46 kg saja.

"Karena saya hanya bisa
mencapai 46 kg maka hati yang
diambil sebesar 50 persen, ini
karena ayah butuh hati yang
besar, jadi saya 50 persen dan
ayah 50 persen," ujar gadis
kelahiran Jakarta 17 September
1992.

Setelah semuanya selesai Nissa
pun harus menjalani karantina
terlebih dahulu bersama sang ayah
di rumah sakit selama seminggu
sebelum menjalani operasi. Saat
akan dioperasi pun Nissa tidak
merasa cemas, khawatir atau
takut karena ia hanya pasrah saja.

"Kalau hidup ya Alhamdulillah,
kalau meninggal berarti memang
sudah takdir saya. Bagi saya yang
penting adalah ayah bisa sembuh
dan sehat lagi karena adik-adik
saya banyak," ujar Nissa yang
merupakan anak pertama dari 5
bersaudara.

Operasi transplantasi hati pun
dilaksanakan tanggal 13 Desember
2010 dan berjalan dengan lancar.
Lalu Nissa dirawat di ruang ICU
selama 5 hari dan dipindahkan ke
ruang intensif atau isolasi selama 2
minggu hingga akhirnya
dipindahkan ke ruang rawat biasa.

"Karena yang dioperasi bagian
dalam jadi saya tidak merasakan
keluhan apa apa, hanya terlihat
bekas jahitan yang seperti
lambang Mercedes (trisula) yang
sesekali terasa ngilu," imbuhnya.
Dua bulan setelah operasi
transplantasi hati, Nissa sudah bisa
beraktivitas kembali bahkan sudah
bisa jalan-jalan ke mall seperti dulu.

Hanya saja ada beberapa hal yang
belum boleh dilakukannya seperti
setir motor, membawa barang
yang berat, terlalu capek,
mengatur porsi makan karena
hatinya belum bisa bekerja
maksimal dan juga tidak
diperbolehkan untuk begadang.

"Saya sadar diri saja dengan
kondisi yang ada, dan saya juga
tidak diperbolehkan mengonsumsi
minuman soda serta makanan
yang mengandung bahan pewarna
atau pengawet," ujar mahasiswi
UHAMKA jurusan sastra
Inggris ini.

Nissa pun masih harus melakukan
kontrol ke dokter untuk
mengetahui perkembangan dari
regenerasi sel-sel hatinya.
Biasanya dia akan dihubungi oleh
dokter untuk melakukan kontrol
dan ia tidak berhenti komunikasi
dengan tim dokter.
Saat ini Nissa pun sudah merasa
sehat dan hal yang
membahagiakan dirinya adalah
bisa membuat sang ayah sembuh
dan sehat kembali.

klik disini
Ditulis oleh Febri , pada 14 Agustus 2011.
Facebook Twitter

Artikel ini masih 0 komentar: silahkan menjadi yang pertama.


Posting Komentar

[This blog is Dofollow]

Berikanlah tanggapan tentang tulisan saya ini agar saya mengerti kekurangan yang harus saya perbaiki,baik itu tentang blog,posting,dan tentang isi dalam blog ini.agar saya dapat mengembangkan dan berkreasi lebih baik dari sekarang.

Hal-hal yang harus di perhatikan saat berkomentar:

»Tinggalkanlah komentar anda dengan kata yang baik dan sopan.
»Dilarang berkomentar dengan memasukkan URL atau link ke sebuah penyedia situs yang berbau PORNO.
»Dilarang menggunakan kata KOTOR,KASAR,TIDAK SOPAN,dan PORNO.
»Dilarang melakukan penyebaran Spam/pesan sampah.

Bagi yang melanggar Internet Protocol anda akan kami Banned dari site ini dan anda tidak akan bisa mengunjungi site ini lagi.

Terimakasih.

Twitter Facebook Delicious Digg Stumbleupon Favorites More

 
Copyright © 2013 Febri Blog's™