Febri Blog's » kisah penyandang penyakit disleksia
foxtermons

kisah penyandang penyakit disleksia

Ketika duduk
di bangku SMK, Aigis selalu
mendapat nilai tertinggi untuk
pelajaran mengetik 10 jari (blind
system). Siapa sangka, gadis yang
kini telah menjadi mahasiswi ini
bahkan tidak mampu menghafal
abjad dari A sampai Z karena
mengidap disleksia.

Gejala paling umum pada
penyandang disleksia adalah
kesulitan membaca dan mengeja.
Berbeda dengan gangguan belajar
biasa, kesulitan mengeja pada
penyandang disleksia bukan
disebabkan oleh kurangnya
kecerdasan.

Gangguan ini merupakan kelainan
genetik yang dialami individu
dengan Intelegency Quotient (IQ)
normal atau bahkan di atas rata-
rata.

Aigis Arira, seorang penyandang
disleksia yang kini berusia 21
tahun mulai bermasalah dalam
belajar sejak duduk di bangkub SD.
Ketika itu, ia mengalami kesulitan
untuk mengerjakan beberapa hal
sebagai berikut:
Sulit membedakan huruf 'b'
dengan 'd' dan sering terbalik
menggunakannya
Sering salah mengutip dari papan
tulis meski selalu duduk paling
depan
Tidak pernah berhasil
menggambar kubus, selalu
menjadi trapesium
Kondisi ini membuatnya malu
kepada guru dan teman sebaya.

Ditambah dengan kondisi kelas
yang berisi banyak siswa, Aigis
semakin sulit untuk mengakrabkan
diri dengan guru agar bisa
menyampaikan kesulitannya.

Beruntung orang tua Aigis cukup
peka dengan kesulitan yang
dihadapi anaknya. Setelah mencari
tahu dari berbagai sumber,
akhirnya ketahuan bahwa Aigis
menyandang disleksia dan
membutuhkan penanganan
khusus.

Begitu naik ke kelas 3 SD, Aigis
dipidahkan ke sekolah khusus SD
Pantara Jakarta dengan kelas kecil
yang hanya terdiri dari 8 siswa.
Pendekatan yang berbeda serta
situasi yang lebih kondusif di
sekolah baru membuat Aigis lebih
lancar dalam belajar.

Namun kesulitan kembali dihadapi
Aigis saat melanjutkan ke sebuah
SMP Negeri di Cimahi, Jawa barat.
Lagi-lagi pendekatan di sekolah
umum yang dirasakannya kurang
personal membuat prestasi belajar
Aigis ambruk dan harus puas
menduduki ranking 43 dari 44
siswa.

Meski merasa tertinggal dalam
pelajaran dan pergaulan, Aigis
tidak langsung berputus asa.
Dengan bantuan kedua orangtua
yang selalu mendukungnya, ia
akhirnya diberi perlakuan khusus
untuk menunjang belajarnya.

"Waktu SMP adalah masa terberat
saya ketika saya lebih banyak jadi
penonton di kelas atau lebih mirip
wartawan sebenarnya. Saya
hanya mencatat materi semampu
saya, lalu orangtua
mempelajarinya di rumah untuk
dijelaskan lagi ke saya sampai
paham," ungkap Aigis dalam
Simposium Nasional Dyslexia
Awareness di Kementerian
Pendidikan Nasional, Jakarta,
Minggu (31/7/2010).
Begitu lulus SMP, Aigis memilih
melanjutkan ke SMK jurusan
Rekayasa Perangkat Lunak. Alasan
utama Aigis memilih jurusan
tersebut adalah karena jumlah
siswa di tiap kelas hanya sedikit, di
samping ia memang menyukai
pelajaran yang lebih banyak
praktik dibanding teori.
Sejak saat itu, rasa percaya diri
mulai tumbuh pada Aigis yang kini
duduk di semester 7 Institut
Teknologi Harapan Bangsa di
Bandung. Di jenjang SMK itulah ia
mulai bisa menunjukkan
preatasinya dengan meraih nilai
tertinggi untuk pelajaran-pelajaran
yang ia sukai, misalnya mengetik
10 jari (blind system).
Ketua Pelaksana Harian Asosiasi
Disleksia Indonesia (ADI), dr
Kristiantini Dewi, SpA mengatakan,
disleksia merupakan kelainan
genetik yang berbasis neurologis.
Gangguan ini sama sekali tidak ada
kaitannya dengan kebodohan,
tingkat ekonomi maupun motivasi
belajar.

Meski mengalami kesulitan dalam
membaca, menulis dan mengeja,
penyandang disleksia memiliki
intelejensi normal atau bahkan di
atas rata-rata. Kecerdasannya
seringkali menonjol di bidang atau
area belajar yang lain.

"Banyak tokoh besar yang juga
menyandang disleksia. Fisikawan
Albert Einstein, mantan presiden
Amerika George W Bush serta
aktor laga Tom Cruise adalah
beberapa contoh orang-orang
berprestasi yang menyandang
diskeksia," ungkap dr Kristiantini
yang berpraktik di CDC Santosa
bandung International Hospital.

klik disini
Ditulis oleh Febri , pada 14 Agustus 2011.
Facebook Twitter

Artikel ini masih 0 komentar: silahkan menjadi yang pertama.


Posting Komentar

[This blog is Dofollow]

Berikanlah tanggapan tentang tulisan saya ini agar saya mengerti kekurangan yang harus saya perbaiki,baik itu tentang blog,posting,dan tentang isi dalam blog ini.agar saya dapat mengembangkan dan berkreasi lebih baik dari sekarang.

Hal-hal yang harus di perhatikan saat berkomentar:

»Tinggalkanlah komentar anda dengan kata yang baik dan sopan.
»Dilarang berkomentar dengan memasukkan URL atau link ke sebuah penyedia situs yang berbau PORNO.
»Dilarang menggunakan kata KOTOR,KASAR,TIDAK SOPAN,dan PORNO.
»Dilarang melakukan penyebaran Spam/pesan sampah.

Bagi yang melanggar Internet Protocol anda akan kami Banned dari site ini dan anda tidak akan bisa mengunjungi site ini lagi.

Terimakasih.

Twitter Facebook Delicious Digg Stumbleupon Favorites More

 
Copyright © 2013 Febri Blog's™